JAKARTA,
– Ketua Majelis Pertimbangan DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Romahurmuziy atau biasa disingkat sebagai Rommy, mengatakan bahwa dia telah melakukan diskusi dengan Presiden ke-7, Joko Widodo (Jokowi), tentang pencalonan Amran Sulaiman menjadi Ketua Umum PPP.
Rommy mengatakan bahwa dia menawarkan beberapa nama selama perbincangan itu, dan ia merasa bahwa Menteri Pertanian Amran sangat cocok untuk memenuhi kebutuhan PPP pada tahun 2029.
“Memang benar saya telah mengeluarkan beberapa nama, dan menurut pengetahuan Pak Jokowi, dari daftar itu, Pak Amran merupakan orang yang paling cocok untuk keperluan PPP pada tahun 2029 nanti,” ujar Rommy melalui pernyataan tertulisnya, Senin (26/5/2025).
Menurut Rommy, dia berbicara tentang masalah tersebut dengan Jokowi tidak lepas dari kehadiran Amran sebagai Mantan di pemerintahan Jokowi. Tidak hanya itu, Presiden RI Prabowo Subianto juga menunjuk Amran untuk mengambil alih jabatan Menteri Pertanian lagi.
Rommy mengatakan bahwa hal tersebut membuat Amrran menjadi salah satu figur yang cocok untuk memimpin PPP.
“Berdasar beberapa pembicaraan saya dengan Pak Jokowi, termasuk pertemuan di Solo, salah satu alasan mengapa nama Pak Amran menjadi lebih menonjol,” katanya, seperti dilaporkan
Kompas.com
.
“Sebab Presiden Joko Widodo sangat mengerti tentang kemampuan serta kesungguhan Bapak Amran apabila diberi kepercayaan,” ungkap Rommy.
Namun begitu, dia menolak pandangan yang mengatakan Jokowi terlibat langsung dalam Muktamar PPP guna memilih pemimpin tertinggi baru. Menurut Rommy, saran Jokowi dimaksudkan sebagai kontribusi agar PPP dapat kembali berhasil mencapai parlemen.
“Apakah Bapak Jokowi peduli tentang nama Pak Amran? Tidak sama sekali,” ujar Rommy.
Menurut pernyataannya, Rommy menyangkal klaim bahwa pengusaha Haji Isam berencana untuk mengakuisisi partai miliknya lewat seorang kerabatnya, yaitu Amran Sulaiman.
“Kejadian yang berlangsung di PPP sama sekali bukan usaha dari Haji Isam untuk menguasai melalui keluarganya. Mengingat status sebagai pebisnis sukses, Haji Isam tak perlu mendominasi partai mana pun,” jelas Rommy.
Rommy menyatakan bahwa partainya mengincar Amran berdasarkan pertimbangan keahliannya dan popularitasnya, tidak hanya karena hubungan dekatnya dengan Haji Isam.
“Bisa diamati, seberapa besar jumlah menteri dari Kabinet Merah Putih yang berasal dari berbagai partai dan merupakan ‘orang Haji Isam’. Namun dalam kasus PPP, mereka mencoba menemukan seseorang yang sesuai,” ungkap Rommy.
Seluruh anggota kader dari partai PPP sebenarnya berada di sini.
talent scouting
, mencari pemimpin
extraordinary
yang rela menitipkan aset yang mereka miliki guna mendukung PPP kembali ke Senayan,” katanya.
Namun begitu, Rommy mengungkapkan bahwa Amran masih mengevaluasi penawaran yang ada untuk berpotensi maju sebagai calon Ketua Umum PPP.
Meski demikian, perlu beberapa kali menguatkan dirinya agar mau mendaftar, hingga akhirnya saya harus pergi ke Makassar untuk membujuknya. Hingga kini juga, Pak Amran masih belum langsung setuju.
wait and see
,” kata Rommy.
Leave a Reply