Laporan Jurnalis, Haliyudin Ulima
BULA,
Pemilik rumah dagang di Terminal Gumumae Bula meminta penyesuaian tenggat waktu untuk membersihkan gedung yang telah dialihfungsikan tersebut.
Menurut katanya, tempat itu harus sudah kosong setelah lebaran kali ini, padahal pesanannya baru diberitahu tiga hari yang lalu,” ungkap Hasan Keltekes, salah satu penyewa ruko, saat wawancara pada hari Sabtu (7/6/2025).
Meski demikikan, sampai sekarang ia masih belum memiliki tempat tinggal cadangan apabila perlu berpindah dari ruko di dalam terminal tersebut.
“Bisa jadi tetapi lebih baik dilakukan secara bertahap, mungkin kita laksanakan ketika semua telah menemukan tempat tinggal baru, agar kami pun merasa lebih mudah,” katanya.
Selanjutnya, dia bersama dengan penduduk lain tidak berniat untuk melawan keputusan pemerintah; mereka hanya merasa bahwa batas waktu yang disediakan agak terlalu cepat.
“Terlalu dini untuk sekarang, kami memang ingin keluar tetapi dalam waktu dekat belum tahu harus tinggal di mana, selain itu mayoritas kita adalah pendatang. Tentu saja semua akan lebih mudah jika pemerintah menyediakan tempat,” katanya.
Namun demikian, ia menegaskan bahwa akan segera pergi dari area itu ketika waktunya tiba.
“Kami terus berkomunikasi dengan pemerintah, karena pada akhirnya mungkin akan ada waktu di mana kami diminta untuk meninggalkan tempat ini. Oleh karena itu, harapan kami agar pemerintah maupun anggota dewan dapat memperhatikan kondisi kami yang ada di sini,” ungkapnya.
Diketahui, sebanyak 188 ruko yang tersebar di kawasan itu kini sudah dialihfungsikan jadi tempat tinggal warga.
Meskipun para pedagang tidak tertarik untuk berjualan di sana, tempat itu jarang mendapat kunjungan pembeli dan sering menjadi target pencuri. (*)
Leave a Reply