5 Kesalahan Sepele yang Dapat Merusak Kesehatan Mental Anda

5 Kesalahan Sepele yang Dapat Merusak Kesehatan Mental Anda




Dalam kesibukan sehari-hari serta beban tanggung jawab yang kita bawa, bisa jadi sulit untuk menyadarinya ketika tubuh memberikan sinyal peringatan kepada kita.

Terdapat perbedaan halus antara tekanan ekstrem dan tantangan yang bermanfaat, rasa cemas dan ketakutan berlebihan, serta hambatan dalam pertumbuhan dibandingkan dengan kondisi kesehatan jiwa yang kurang baik secara menyeluruh.

Salah satu studi mengungkap bahwa langkah optimal untuk mencapai keseimbangan dan menjaga kesehatan mental adalah dengan membatasi diri secara sengaja.

Yang perlu dilakukan adalah mengidentifikasi faktor-faktor yang menyebabkan cemas pada kehidupan Anda lalu berpindah ke rutinitas yang mendukung kesejahteraan mental dan emosi Anda.

Menurut laman YourTango, di bawah ini terdapat 5 kesalahan kecil yang bisa menghancurkan kesehatan mental seseorang.


  1. Terbangun dari tidur dengan perasaan gelisah

Alasan mengapa seseorang merasa cemas di awal hari bisa sangat berbeda-beda, bergantung pada kondisi masing-masing. Banyak orang mengalaminya sebagai tanda dari tekanan jangka panjang yang dialami di lingkungan pekerjaan. Mereka tak sekadar khawatir akan pergi bekerja, tapi juga segera dipenuhi oleh rasa cemas atas segudang tanggung jawab serta urusan yang menanti begitu membuka mata.

Untuk orang lain, hal tersebut menunjukkan tanda-tanda diagnosa cemas dan kenaikan tingkat kortisol pada waktu subuh, yaitu hormon stres yang diproduksi oleh tubuh guna meresponsnya.

Menangani ketakutan pada waktu subuh dan mengenali hal tersebut sebagai salah satu metode tubuh memberitahu kita tentang pengabaian terhadap kesejahteraan psikis bisa bervariasi dari satu individu ke yang lainnya.

Para pakar merekomendasikan agar mencari metode paling tepat untuk Anda, misalnya dengan menerapkan kebiasaan tidur yang baik, mengurangi durasi penggunaan perangkat elektronik saat subuh, melakukan aktivitas fisik sebelum mulai bekerja, atau memperketat konsumsi kopi.


  1. Kebijakan besar mengenai kebiasaan makan

Saat tubuh kita sibuk menangani tekanan dan ketidaknyamanan dalam kehidupan, rutinitas harian fundamental yang biasanya kita gunakan bisa ikut dilupakan. Dari istirahat sampai pola makannya, variasi ini bisa jadi merupakan metode halus bagi tubuh untuk memberitahu Anda tentang penelantaran atas kesejahteraan emosionalnya; namun jika dibiarkan lama-kelamaan dampak negatifnya akan mencolok pada tingkat kemampuan menjalankan aktivitas sehari-hari. Tekanan psikologis dapat merangsang pergantian bobot secara tiba-tiba serta perilaku konsumsi pangan yang tak sesuai dengan norma-norma kesehatan.

Dimulai dengan tantangan mendapatkan waktu untuk menjalankan pola makan seimbang saat agenda harian sudah penuh sampai mencari jenis makanan yang bisa meredam rasa cemas tersebut serta berkurangnya selera makan, menyadarai hal-hal sederhana pada rutinitas makannya bisa membantu Anda membuat batasan yang baik dan mengelola tekanan tanpa harus sangat memberatkan diri.


  1. Pemeriksaan introspektif terhadap diri sendiri

Pemeriksaan mendalam pada diri sendiri dapat bertambah sulit saat rutinitas serta cara berpikir positif kita terpengaruh. Komentar internal negatif tersebut bisa memaksa kita merombak menjadi gaya hidup yang kurang baik, misalnya dengan selalu menuruti kemauan orang lain demi pujian mereka.

Suara hati yang negatif bisa menimbulkan rasa cemas dan frustasi yang mungkin keluar dalam bentuk sakit kepala, lemas, serta pola tidur yang buruk. Walaupun suara tersebut tak selalu terwujud secara fisik, namun rasa cemas dan frustasinya dapat tampil sebagai gejala-gejala tubuh.


  1. Sering kali mengalami rasa lelah di berbagai situasi

Cemas, stres, serta situasi psikologis negatif umumnya mengakibatkan pola tidur tidak baik seperti insomnis dan ketegangan pada awal hari, hal ini kerap kali berkontribusi terhadap perasaan letih sepanjang waktu.

Tetapi, masih ada faktor lain di luar durasi waktu tidur yang bisa menimbulkan kurangnya energi. Perubahan hormonal akibat stres, cemas, serta kelelahan ekstra juga mampu menjadikan kita secara konstan merasa lemah dan lesu, yang pada gilirannya mempengaruhi kemampuan berkonsentrasi dan fokus kita sepanjang harinya.

Ketika tubuh kita berusaha menghadapi stres, melepaskan hormon, dan fokus pada pemikiran yang membuat cemas, kemampuan kita untuk menjalani kehidupan sehari-hari serta menuntaskan pekerjaan menjadi berkurang.


  1. Sering mengalami rasa nyeri yang terus-menerus

Sakit kepala berkelanjutan serta keletihan otot merupakan sejumlah indikasi yang diberikan oleh tubuh untuk menandakan bahwa Anda mungkin tengah meremehkan pentingnya kesejahteraan psikologis.

Manifestasi fisik dari rasa cemas atau lelah berlebihan tersebut cukup rumit untuk ditangani tanpa menganalisis akar masalah kesehatan mental serta pola perilaku tidak sehat Anda.

Dengan menerapkan pembatasan dan gaya hidup yang sesuai, Anda bisa menangkal gejala-gejala tersebut. Segalanya bermula dari pengenalan bahwa pikiran dan tubuh Anda berkaitan erat satu sama lain dan tak dapat bekerja harmonis tanpa adanya keserasian.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *