Tidak dapat disangkal bahwa kehidupan modern saat ini sangat bergantung pada bahan plastik. Anda dapat membayangkan mobil apa pun tanpa bumper sintetis, dasbor, roda kemudi; alat medis jarum suntik hipodermik dan sendi pinggul buatan; dan telekomunikasi tanpa telepon plastik, papan sirkuit, dan isolasi kabel. Selain itu, kegiatan hiburan bebas plastik tidak mungkin dilakukan jika Anda dapat menikmati kaset CD, kaset audio, dan televisi.
Jika membutuhkan mesin pencacah plastik untuk bisnis Anda, bisa beli pada tautan tersebut ya!.
Semua produk plastik terbuat dari polimer yang dicampur dengan bahan pendukung lain yang disebut aditif. Penambahan bahan tambahan tersebut untuk meningkatkan kualitas produk plastik dari berbagai aspek.
Misalnya untuk aplikasi tertentu membutuhkan plastik yang mempunyai sifat fleksibel, sehingga ditambahkan zat aditif tertentu ke dalam formula plastik untuk meningkatkan kelenturan.
Atau dalam kasus lain, diperlukan plastik yang tidak tahan api, dapat dilengkapi dengan bahan tambahan yang dapat membuat plastik lebih tahan api. Artikel ini akan membahas secara khusus bahan tambahan yang saat ini tersedia untuk meningkatkan kualitas plastik.
Macam-Macam Aditif Plastik
1. Plasticizer
Plastik bermanfaat untuk meningkatkan kelenturan dan daya tahan plastik. Aditif ini digunakan di banyak jenis plastik. Namun, 90% plasticizer biasanya digunakan untuk memproduksi PVC yang lebih fleksibel. Pemlastis biasanya merupakan pelarut yang tidak mudah menguap. Aditif yang biasa digunakan sebagai plastik antara lain ester asam phthalatic, trimellitic, benzoic, dan adipic.
Senyawa dengan molekul ringan ini dapat digunakan sebagai pengatur jarak ikatan polimer dan membatasi energi rotasi untuk meningkatkan fleksibilitas plastik. Plastik juga dapat menurunkan suhu pemrosesan dan mengubah berbagai sifat fisik dan mekanik plastik. Beberapa produk plastik yang biasanya membutuhkan penambahan plasticizer antara lain kemasan makanan, isolasi kabel, dan alat kesehatan.
2. Impact Modifiers
Pengubah efek ditambahkan pada jenis plastik yang cenderung rapuh untuk meningkatkan ketahanan plastik. Anda juga bisa menggunakan efek modifikasi pada plastik yang sudah memiliki sifat alami yang kuat. Dalam hal ini aditif efek modifikasi berguna untuk meningkatkan kekuatan plastik yang menjadi lemah akibat penambahan bahan aditif lainnya.
Senyawa yang biasa digunakan sebagai pengubah impak adalah bahan elastomer seperti butadiene, akrilik (ikatan silang), serta kopolimer blok seperti SBS, NBR, dan EPDM. Kemasan blister, pipa, alas tidur, dan profil jendela adalah beberapa produk plastik yang biasanya memerlukan modifikasi.
3. Lubricant (Pelumas)
Aditif ini digunakan untuk mencegah kerusakan jamur selama proses pencetakan dengan mengurangi gesekan (pelumas eksternal), dan mengurangi viskositas (pelumas internal). Pelumas eksternal yang umum digunakan adalah sabun logam, asam lemak, parafin, dan polietilen MW rendah. Sedangkan pelumas internal meliputi ester lemak, lilin EVA, dan polietilen teroksidasi.
4. Filler
Pengisi adalah bahan tambahan yang cukup penting. Pengisi berguna untuk meningkatkan kekuatan plastik dan mengurangi biaya material. Biasanya bahan pengisi adalah zat mineral seperti kalsium karbonat, talek, silika, mika, kaolin, kalsium sulfat, dan lain-lain.
Biasanya filler digunakan untuk menghasilkan berbagai produk plastik seperti kemasan makanan, tas belanja, dan sampah plastik.
5. Flame Retardant
Sesuai dengan namanya, flame retardants berguna untuk membuat plastik lebih tahan bahan bakar. Bahan tambahan ini dibedakan menjadi dua golongan, yaitu senyawa organik dan anorganik. Senyawa anorganik yang paling umum digunakan adalah aluminium hidroksida, magnesium hidroksida, seng borat, antimonat oksida, dan hidromagnesit. Sedangkan senyawa organik yang tahan api antara lain senyawa klorin dan brominasi.
Penggunaan bahan tahan bahan bakar sangat penting untuk produksi berbagai macam produk plastik yang digunakan di sektor konstruksi, industri otomotif, serta untuk komponen kelistrikan dan produk furnitur.
6. Antioksidan dan penstabil lainnya
Senyawa yang termasuk dalam kelompok ini berguna untuk mengurangi degradasi plastik akibat proses oksidasi – reaksi benda dengan molekul oksigen – selama pemrosesan dan penggunaan akibat panas berlebih, oksigen, ozon, dan radiasi.
Antioksidan dalam konteks ini dapat dibedakan menjadi dua kategori, yaitu pemulung radikal bebas dan pemulung peroksida. Pemulung radikal bebas yang paling umum digunakan adalah fenol yang dihambat statik dan fosfor trivalen untuk pemulung peroksida.
Aditif antioksidan biasanya diaplikasikan pada plastik polipropilen yang cenderung sensitif terhadap oksidasi selama pemrosesan.
7. Antistatic Agent
Secara umum plastik merupakan isolator sehingga dapat mengisi muatan statis pada permukaannya. Penambahan antistatis membantu plastik untuk mencegah peningkatan muatan elektrostatis. Muatan listrik statis dapat membuat produk plastik tetap kencang atau sulit dipisahkan. Ini dapat mengganggu aspek pemrosesan, kebersihan, dan kosmetik plastik.