Loyalis Apple biasa disebutkan fanboy. Ya, mereka yang cinta mati sama brand Apple. Semua handphone harus ber-logo apel tergigit. Bahasa jawa nya “kroak”.
Saya jadi ingin tahu, apa Apple punyai Penggemarboy Balita ya? Mereka yang berumur di bawah lima tahun dan benar-benar setia sama brand Apple. Ada tidak ya?
Karena dalam kehidupan setiap hari, saya kerap menjumpai balita yang paling setia sama sebuah brand. Sebutlah saja balita yang paling menyukai sebuah boneka Barbie, hello kitty atau Tayo. Mulai dari bangun tidur sampai tidur kembali, boneka ini setia temani.
Ada pula balita yang setia pada brand komodo, eh kodomo. Mulai odol dan sikat gigi sampai iklan nya juga ingat. “kodomo, kodomo rekan baikku.”
Buat rekan-rekan UKM, tak perlu pusing pikirkan branding nya Apple, Boneka Barbie atau Kodomo. Kita coba belajar salah satunya sisi dari branding nya brand-brand besar, yang aplikatif untuk UKM.
Cerita riil dari anak saya yang balita. Belum terhitung loyalis sich, namun SANGAT PEKA pada SKEMA WARNA dari sebuah brand. Karena tidak dapat membaca, karena itu pola warna yang stabil akan gampang masuk alam bawah sadar nya lalu memunculkan daya ingat yang kuat saat mendapati pola warna yang serupa dan stabil.
Bisa dibuktikan.
Saat kami jalan jalan nikmati senja, beberapa mtr. di muka kami ada Indomaret. Anak saya mulai bereaksi dengan menjelaskan “jajan”. Ya memang, kerap jajan di minimarket ini karena deket dengan rumah. Ini terjadi seringkali, terhitung kerap. Tiap melalui, ia tentu mennegok sekalian histeris. Haha telah ingat itu tempat membeli jajan.
Jika contoh telah masuk Indomaret, tentu ada banyak makanan ringan yang dicari lebih dahulu, plus es cream walls. Umumnya Janis (nama anak saya) mengambil nyam nyam, cha cha, ultra milk cokelat dan es cream walls. Mengambil itu saja tiap singgah ke Indomaret.
Janis tidak dapat membaca merek nya. Tetapi benar-benar akrab dengan KEMASAN nya yang mempunyai KONSISTENSI SKEMA WARNA.
Dalam hati saya ngomong, “kece ya. Anak sekecil ini sanggup cari produk yang kadang display rack nya berlainan.”
Kemungkinan ini ialah dari hasil KONSISTENSI SKEMA WARNA dalam visual brand identity.
Stabilitas yang sanggup memunculkan daya ingat kuat di pikiran konsumen. Cukup dengan menyaksikan pola warna nya saja, telah ngeh itu brand apa.
Maka yok mulai stabil pilih pola warna untuk brand Anda.
Salam hangat,