Coba Onde-Onde Semarang Yok, Pas Buat Membuka Puasa

Memiliki bentuk bundar, berisi kacang ijo, berlapis ketan dan bertabur biji wijen. Teksturnya pulen dengan kombinasi rasa manisnya isian kacang ijo dan gula, legitnya kulit dari tepung ketan dan gurihnya taburan biji wijen. Pas untuk kudapan buka puasa.

 

Onde-onde orisinal dibuat dari adonan tepung ketan yang dibikin untuk kulit, selanjutnya diisi kacang ijo dengan gula pasir. Bersamaan perubahan kreativitas dunia kulineran, onde-onde juga sekarang berevolusi dengan bermacam rasa, tidak cuma kacang ijo yang telah legendaris itu. Tetapi juga kacang ijo yang digabung keju, rasa pandan, atau cokelat. Di Kota Semarang, ada satu warung onde-onde yang cukup dikenali yaitu Mbahnyol. Penjualnya ialah Pak Alim yang umurnya telah lebih dari 60 tahun.

 

Karena ia sukai membanyol. Karena itu oleh beberapa tetangga dipanggil Mbah Nyol. Onde-onde ciri khas Semarang. Foto : Tegar Joko Sutrisno Onde-onde yang ia bikin memiliki banyak macam rasa dan warna kulitnya. Ada orisinal, cokelat, pandan, kopi, frambos, dan keju. Untuk rasa orisinal, kulit onde-onde berasa renyah dan dipadukan berisi kacang hijau kupas yang manis.

 

Dan rasa coklat, kulitnya saja yang terasa coklat dalamnya masih tetap terasa kacang hijau yang legit. Begitupun pandan, kopi, frambos dan keju. Untuk cokelat ya warna coklat, kopi warna hitam, pink untuk frambos, dan keju kulitnya hampir serupa dengan orisinal tetapi isian kacang ijonya digabung dengan keju. “Membuat onde-onde itu kuncinya di kulit yang dibuat dari tepung ketan. Harus dengan adonan yang cocok, tidak mblenyek (benyek) dan tidak juga terlampau kering.

 

Adonan ini kelak dipipihkan, lalu diisi adonan kacang ijo kupas yang dilumatkan, diberi gula. Untuk rasa keju sudah pasti dikasih tambahan keju lah,” ungkapkan Pak Alim. Kemudian dibuat jadi bundar dan diolesi biji wijen. Baru selanjutnya dimasak. Onde-onde ciri khas Semarang. Foto : Tegar Joko Sutrisno Onde-onde biasanya ada dua ukuran. Yang kecil dan besar. Yang kecil disebutkan onde-onde ceplis, atau jika di Semarang disebutkan onde-onde sak emplok’an. Jika yang besar ukuran sedikit besar dari bola pingpong.

 

“Ini kan dari kecil aku kerap makan jika ada acara. Walau pada intinya terasa manis, tetapi karena ada taburan biji wijen karena itu jadi ada gurihnya. Nikmat dan sukai tagih,” kata Neti, masyarakat Semarang saat beli onde-onde. Untuk harga, walau dia membuat kelas premium, namun tetap dapat dijangkau. Onde-onde Mbahnyol yang besar dibandrol Rp4 ribu, sementara yang kecil Rp1.000 per buahnya.

Sumber: parentinglogy

Baca Juga: grown children who ignore their parents