Ini Arti, Manfaat, Dan Cara Menghitung Kalkulator Kenaikan Berat Badan Ibu Hamil (BMI)

Dear Moms, Waspadai 5 Dampak Kelebihan Berat Badan saat Hamil

Umumnya wanita yang sedang hamil akan mengalami perubahan pada tubuhnya, termasuk juga berat badan. Kenaikan berat badan normal ibu hamil pada trimester pertama, berat badan akan meningkat relatif sedikit atau bahkan belum terjadi peningkatan sama sekali, atau justru berat badan bisa berkurang akibat muntah – muntah.

Namun, berat badan akan meningkat drastis ketika memasuki trimester kedua hingga ketiga. Kenaikan berat badan tersebut disebabkan oleh beberapa faktor, salah satunya adalah nafsu makan atau ngemil yang berlebih.

Untuk bisa mengetahui apakah kenaikan berat badan tersebut terbilang normal atau tidak, ibu bisa menghitungnya dengan menggunakan kalkulator berat badan ibu hamil dengan cara perhitungan BMI (Body Mass Index) dibawah ini. Namun, sebelum cari tahu cara menghitung kalkulator kenaikan berat badan ibu hamil, ibu harus tahu dulu apa itu kalkulator BMI.

Berikut dibawah ini akan dijelaskan arti kalkulator BMI, manfaat, dan cara menghitung kalkulator kenaikan berat badan ibu hamil :

  1. Arti Kalkulator BMI

Sejatinya, kalkulator adalah alat untuk menghitung. Sementara, BMI adalah Body Mass Index yang tidak lain adalah indeks massa tubuh seseorang. Ketika ibu ingin mengetahui nilai indeks massa tubuh, maka untuk mengetahuinya bisa dengan melakukan perhitungan menggunakan kalkulator yang satu ini.

  1. Manfaat Kalkulator BMI

Manfaat kalkulator BMI khususnya bagi ibu hamil adalah :

  • Bisa Mengetahui Indeks Massa Tubuh

Dengan mengetahui berapa besar BMI, ibu nantinya bisa membandingkan dengan tabel  kategori berat badan. Setelah mendapatkan hasilnya, bisa diketahui apakah ibu termasuk kurus, normal, atau kegemukan.

  • Lebih Mudah Untuk Mencari Solusi

Dengan mengetahui hasil BMI dan termasuk dalam kategori apa, ibu tentunya akan lebih mudah dalam mencari solusinya. Jika termasuk kurus atau dibawah normal, tentu ibu akan langsung mencari solusi agar berat badan bisa bertambah dan normal. Sebaliknya jika termasuk gemuk, maka ibu akan langsung cari solusi bagaimana untuk menurunkan berat badan.

  1. Cara Menghitung Kalkulator BMI

Cara menghitung kalkulator kenaikan berat badan ibu hamil adalah : Berat badan (dalam kg) : kuadrat tinggi badan (dalam ukuran meter).

BMI = BB/[(TB) x (TB)]

Contohnya : Misal berat badan Ibu 62 Kg dengan tinggi badan 155 cm. Jadi cara menghitungnya adalah 62 : (1,55m x 1,55m) = 25,81

Nah, setelah ibu mengetahui BMI dengan menggunakan bantuan panduan dari Institute of Medicine (IOM), ibu bisa mengetahui apakah berat badan yang dimiliki saat ini termasuk underweight, normal, atau overweight.

Berikut keterangannya :

  • Jika BMI dibawah 18,5

Angka BMI dibawah 18,5 menunjukkan bahwa berat badan ibu termasuk underweight atau dibawah angka normal. Sementara, kenaikan berat badan yang ideal saat masa hamil adalah 12 hingga 18 kg. Dalam hal ini, kemungkinanya ibu akan terus – terusan perlu mengecek kenaikan berat badan bayi setiap pemeriksaan.

  • Jika BMI 18,5 Hingga 24,9

Jika ibu berada diangka BMI 18,5 hingga 24,9, maka itu berarti  berat badan ibu termasuk ideal. Kenaikan berat badan yang ideal adalah 11 hingga 16 kg.

  • Jika BMI 25 Hingga 29,9

Jika ibu berada diangka BMI 25 hingga 29,9, maka itu berarti ibu memiliki berat badan yang overweight atau kelebihan berat badan. Karena itu, ibu hamil yang berada diangka BMI ini disarankan untuk tidak terlalu jauh menaikkan berat badan, idealnya antara 7 hingga 11 kg saja.

  • Jika BMI Diatas 30

Angka BMI diatas 30 ini menunjukkan bahwa ibu mengalami obesitas. Dalam hal ini, kenaikan berat badan yang ideal adalah antara 5 hingga 9 kg saja.