, JAKARTA – Menurut Otoritas Jasa Keuangan (OJK), penurunan laba dari investasi sektor asuransi jiwa yang tercatat sebesar 24,8% di tahun 2024 dipicu oleh perlambatan situasi bursa saham dalam negeri.
Kepala Eksekutif Pengawas Perasuransian, Penjaminan, dan Dana Pensiun OJK, Ogi Prastomiyono, menyatakan bahwa penurunan tersebut sebagain besar disebabkan oleh performa investasi dalam bentuk saham dan dana kelola, yang menjadi alat investasi primer bagi perusahaan asuransi jiwa.
“Penurunan pada situasi pasaran dapat dilihat melalui pengurangan indeks harga saham gabungan yang mencapai 14,29% setahun,” ujar Ogi dalam balasan tertulis yang disitirkan, Senin (28/4/2025).
Menghadapi kondisi tersebut, ia mengatakan bahwa OJK terus meningkatkan pemantauannya atas stabilnya sektor industri asuransi untuk melindungi kepentingan para nasabah. Ogi pun menekankan bahwa usaha dalam hal pemeriksaan dan pelindungan konsumen masih menjadi fokus nomor satu mereka.
Menurut data yang dirilis pada bulan Februari tahun 2025, hasil investasi dari industri asuransi jiwa mengalami penurunan menjadi -1,19%, sementara itu di bidang asuransi umum mencatatkan kinerja positif dengan angka 0,90%.
Ogi meramalkan pertumbuhan hasil investasi dalam bidang industri asuransi untuk tahun ini, walaupun ada hambatan yang disebabkan oleh ketidakstabilan di pasar saham. Dia menyatakan lebih lanjut bahwa produk unit-link diproyeksikan akan terus jadi tulang punggung di sektor asuransi jiwa dan berkontribusi antara 26-28 persen dari jumlah total premi selama tahun 2025.
Leave a Reply