Kongres Tahunan PSSI 2025: Fokus pada Perubahan Statuta dan Evaluasi Laporan Keuangan

Kongres Tahunan PSSI 2025: Fokus pada Perubahan Statuta dan Evaluasi Laporan Keuangan


Sekretaris Jenderal PSSI, Yunus Nusi, mengonfirmasi bahwa Kongres Tahunan PSSI akan diselenggarakan di Jakarta satu hari sebelum pertandingan tim nasional Indonesia melawan China dalam babak kualifikasi Piala Dunia 2026.

Kongres Tahunan PSSI akan diadakan pada tanggal 4 Juni 2025.

Yunus Nusi mengatakan bahwa Kongres Tahunan PSSI kali ini akan dihadiri oleh 87 delegasi layaknya tahun-tahun sebelumnya.

Terkonfirmasi bahwa ada sebanyak 34 Asprov (Asosiasi Provinsi) PSSI, dan mereka didampingi oleh 18 tim dari Liga 1 musim 2024-2025.

Terdapat pula 16 tim dari Liga 2 untuk musim 2024-2025 dan 16 wakil lainnya dari Liga 3. Selain itu, terdapat tiga organisasi antara lain Federasi Futsal Indonesia (FFI), sampai dengan Asosiasi Sepak Bola Wanita (ASBWI).

Kongres Tahunan PSSI kali ini tidak akan memiliki perbedaan signifikan dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya.

Sebagaimana terdapat dalam Statuta PSSI 2019, agenda tersebut meliputi laporan keuangan, aktivitas tahunan, serta merencanakan program hingga tahun 2025.

Yunus Nusi menyebutkan bahwa PSSI sedang mempromosikan agenda yang direncanakan untuk didiskusikan.

Satu hal yang dipersiapkan adalah mengenai rancangan perubahan statuta.

“Pertama, terkait dengan penyerahan wewenang ke Asprov guna meningkatkan efisiensi anggota,” jelas Yunus Nusi saat berbicara dengan para wartawan di kantor PT LIB, Jakarta, pada hari Senin (28/4/2025).

Penjelasan teknis akan disampaikan pada saat kongres.

Setelah itu, terdapat beberapa aspek yang berkaitan dengan peningkatan performa Exco. Secara teknis, arahnya menuju tujuan tersebut.

Lalu kemudian akan terjadi pergantian personil secara khusus mengenai pemimpin suara dikarenakan adanya promosi atau degradasi.

Selanjutnya, Yunus pun dimintai pendapat mengenai wacana perpanjangannya masa jabatan Ketua Umum dari dua periode aslinya menjadi tiga periode.

Yunus Nusi menyatakan bahwa hingga kini belum ada kejelasan mengenai hal tersebut.

Menurut dia, setiap hal memiliki tahapannya masing-masing dan akan diselesaikan pada masa depan dalam Kongres Tahunan PSSI.

Oleh karena itu, ide tersebut belum dimasukkan ke dalam daftar untuk sementara waktu.

“Akan dilakukan sosialisasi. Entah itu benar atau salah, setiap hal melalui tahap sosialisasi. Keputusan akhirnya nantinya akan dibuat dalam Kongres,” terang Yunus.

“Masih belum mulai proses drafting karena kami masih menantinya. Kami telah menyampaikan hal ini kepada para anggota dan meminta saran serta pandangan mereka untuk disertakan dalam kongres,” jelasnya.

Tak hanya soal perubahan statuta yang akan dibahas.

Tentunya, salah satu topik yang akan diulas adalah mengenai laporan keuangan PSSI dari tahun sebelumnya serta yang baru-baru ini.

Satu di antara itu adalah mengenai dana senilai Rp120 miliar yang akan diterima dari Pemerintah pada tahun 2024.

“Setiap pengeluaran dana dan operasi terkait sponsorships akan kami sampaikan dalam laporan di Kongres mendatang,” jelas Yunus Nusi.

Nantinya kami akan mengajukan hal ini dalam Kongres dan membuka laporannya kepada publik tentang pertanggungjawaban keuangan PSSI.

Bukan cuma tentang catatan finansial yang diperoleh dari pemerintahan.

Yunus juga menyatakan bahwa mereka akan merilis laporan keuangan PSSI yang datang dari PT Garuda Sepak Bola Indonesia (GSI).

“Seluruh pendapatan PSSI akan kita beritahukan. Baik dari GSI maupun permintaan laporan dari PT LIB tentang progam mereka, semuanya akan kita sampaikan pada kongres,” ungkapnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *