Belajar Macam Macam Pola Lantai Pada Tari, Fungsi & Unsur-Unsurnya

Pola lantai dalam gerakan tari adalah garis yang dilalui penari saat melakukan gerakan tari.

Fungsi pola lantai dalam tari daerah adalah untuk mengatur gerak tari yang serasi atau terpadu antara penari dengan teman.

Hal ini penting agar gerakan para penari serasi dan tidak saling berbenturan.

Pola lantai juga dimaksudkan agar semua penari terlihat oleh penonton. Dengan demikian tarian terlihat indah karena penari melakukan pola yang sama di lantai.

Oleh karena itu, selain perbedaan bentuk pola lantai, makna pola lantai, jumlah penari, tempat tari dan gerakan tari juga harus diperhatikan dalam membuat pola lantai. Lihat contoh pola lantai dalam sebuah tarian.

Pola lantai dapat dibentuk secara tunggal seperti tari Gaipung dari Jawa Barat, berpasangan seperti tari Serampang Dua Belas dari Sumatera Utara, atau berkelompok seperti Tari Piring dari Sumatera Barat.

Lalu apa saja perbedaan gaya bertingkat dalam gerakan tari daerah? Ayo, cari tahu dengan contoh!

Pola lantai yang berbeda

pola lantai tarian
toriqa.com

Ada dua pola dasar dalam pola lantai, yaitu garis lurus dan garis lengkung.

Pola garis lurus terdiri dari pola horizontal, vertikal dan diagonal. Pola garis lurus juga telah berkembang menjadi pola zigzag, persegi panjang, segi lima, dan segitiga.

Sementara itu, garis lengkung berkembang menjadi pola lengkung, pola melingkar, dan pola delapan bentuk.

Fungsi pola lantai dalam tari daerah adalah untuk mengatur gerak tari yang serasi atau terpadu dari para penarinya.

Contoh tarian daerah yang menggunakan pola garis lurus vertikal:

  • Tarian Yuspan dari Papua.
  • Tari Serembe dari Jawa Tengah.
  • Tari Cengkedan Baris dari Bali.

Kemudian, contoh tarian daerah yang menggunakan pola tanah dengan garis lurus diagonal:

  • Tari Sriwijaya dari Sumatera Selatan.

Contoh tarian daerah yang menggunakan pola lantai dengan garis lengkung

  • Tari Ma’badong dari Toraja, Sulawesi Selatan
  • Tari Andon dari Bengkulu
  • Tari Randi dari Sumatera Barat.

Ada juga tarian daerah yang menggabungkan beberapa gaya tanah, antara lain:

  • Tari Tandak dari Riau yang menggunakan pola lantai garis lengkung, lingkaran, zigzag zigzag dan garis lurus
  • Tari Seudati dari Aceh yang menggunakan pola lantai garis lurus, persegi panjang, zigzag, segitiga, segi empat dan garis lengkung huruf U dan S.
  • Tari Tambun dan Bungai dari Kalimantan Tengah menggunakan pola lantai lurus horizontal dan zigzag.

Ini adalah gaya lantai yang berbeda dalam gerakan tari daerah. Tarian daerah apa yang sudah kamu kuasai?

manfaat pola lantai

Pola lantai dalam tarian ini dikenal dengan teknik blocking. Karena tujuan utama dari pola lantai adalah untuk mengatur para pemain saat berada di atas panggung.

Teknik pemblokiran atau pola lantai memiliki beberapa fungsi.

Tahukah kamu apa fungsi pola lantai dalam seni tari?

Berikut adalah beberapa fungsi pola lantai:

  • Untuk mengatur gerak para penari selama pertunjukan tari.
  • Agar para penari terlihat kompak dan tidak ada gerakan yang salah. Untuk membuat struktur penari selama pertunjukan tari.
  • Untuk memberikan daya tarik tertentu kepada penonton saat menonton pertunjukan.

Saat melihat pertunjukan tari, semua orang akan terkesima dengan keindahan gerak tari yang dilakukan.

Di luar keindahan gerak dan cerita yang dibawakan, penari harus mempelajari berbagai teknik atau kompetensi dasar.

Salah satunya adalah pola lantai dalam tarian.

Tahukah kamu apa yang dimaksud dengan pola lantai dalam tari?

Pola lantai adalah aturan yang diperuntukkan bagi penari, mengatur cara bergerak, bergerak, melangkah atau bergeser. Tujuan utama dari pola lantai adalah untuk menata dan menyempurnakan panggung agar terlihat lebih menarik saat dipajang.

Unsur unsur tari

Berikut ini adalah unsur-unsur tari yang terdiri dari unsur dasar dan unsur pendukung:

Elemen utama

Sebuah. Wiraga (tubuh)

Unsur pertama yang harus ada dalam tarian tentu saja raga atau raja. Tarian harus mampu menampilkan gerakan tubuh dalam posisi apapun.

NS. wirama (perkusi)

Elemen penting berikutnya adalah ritme. Pasalnya, setiap tarian harus memiliki ritme yang dapat memadukan musik pengiring dengan gerakan tubuh yang dilakukan penari. Ritme ini juga harus memiliki ritme yang sesuai.

NS. werasa (mencicipi)

Selain tubuh dan ritme, seni tari harus memiliki unsur rasa. Tarian harus mampu menyampaikan perasaan yang bersemayam dalam jiwa seseorang. Perasaan ini ditransmisikan melalui gerakan atau tarian serta melalui ekspresinya.

Barang pendukung

Seni tari juga mengandung unsur-unsur pendukung yang dapat memaksimalkan ekspresi tari. Beberapa elemen tersebut adalah sebagai berikut:

Sebuah. Berbagai gerakan

Tarian tersebut tentu akan terlihat lebih indah jika bisa bekerja sama dengan seluruh bagian tubuh. Itu tidak hanya tergantung pada tangan dan kaki, tetapi juga pada kombinasi ekspresi wajah dan tatapan mata. Hal ini tentu saja bisa menjadi keajaiban tersendiri saat melakukan tarian.

NS. Berbagai pendamping

Unsur pendukung lainnya adalah iringan yang dicapai melalui musik pengiring yang berirama dan tepat. Musik ini harus disesuaikan dengan gerakan tubuh yang membentuk tarian.

Perpaduan gerak dan alunan musik ini mampu membuat penari atau bahkan orang lain luluh dalam berekspresi dan menari.

NS. Tata rias dan mode

Selain gerak dan iringan, tata rias wajah dan kostum merupakan unsur pendukung agar tarian dapat diperbesar dan menarik perhatian. Tentu tidak lengkap rasanya jika menari tanpa kostum atau riasan terlihat imut dan kasual.

Memang selain make up dan kostum, pola lantai atau blocking juga harus diperhatikan agar elegan dan enak dipandang.