Overtraining dan Teknik yang Salah: Inilah Penyebab Utama Cedera saat Berolahraga

Overtraining dan Teknik yang Salah: Inilah Penyebab Utama Cedera saat Berolahraga


Trust Banten

– Olahraga seperti jogging dan binaraga menawarkan berbagai macam manfaat untuk kondisi fisik dan kesegaran badan. Tetapi, jika tidak didukung dengan pemahaman yang cukup, semangat Anda dalam melakukan latihan dapat mengarah pada cidera.

Menurut Dr. Yohannes Toban Layuk Allo, Sp.OT (K) Sport, seorang dokter spesialis orthopedi dan traumatologi di rumah sakit Eka Hospital Bekasi, pemahaman tentang faktor-faktor yang menyebabkan cidera secara umum serta bagaimana mencegahinya adalah hal krusial untuk menjaga kegiatan olahraga tetap aman dan terus berlangsung.

“Cedera dapat menghalangi kemajuan dalam mencapai kebugaran. Oleh karena itu, memahami risiko serta sebab-sebab utama terjadinya cedera ketika berolahraga sungguh penting,” jelas Dr. Yohannes.


Faktor-faktor Berisiko untuk Kecelakaan yang Harus Dihati-hatikan

Dr. Yohannes menyebutkan bahwa ada beberapa elemen yang bisa memperbesar peluang seseorang untuk mendapatkan cedera selama berolahraga:

Umur: Dengan bertambahnya umur, fleksibilitas pada jaringan tubuh berkurang yang membuatnya lebih mudah terluka.

Riwayat cedera: Anggota badan yang sebelumnya mengalami cidera berisiko terkena cidera lagi dengan kemungkinan yang lebih besar.

Keadaan tubuh yang belum sepenuhnya fit dapat memperbesar peluang terjadinya risiko tersebut. Faktor-faktornya meliputi otot yang tidak kuat, fleksibilitas yang rendah, serta kesulitan dalam menjaga keseimbangan.

Struktur anatomi badan manusia: Sebagian orang mempunyai bentuk tulang atau persendian yang lebih rentan terhadap cidera.

Sebab-sebab Biasa dari Kecelakaan saat Berlari dan Olahraga Kebugaran

Latihan Berlebihan (Overtraining)

Hasrat untuk segera menjangkau tujuan bisa mendorong orang untuk melatih dirinya secara ekstrem tanpa memperhatikan waktu pemulihan yang cukup bagi tubuh. Ini bisa mengakibatkan keletihan otot, sakit persendian, dan hingga cidera parah semacam shin splints pada para pejalan kaki atau lari.

Teknik yang Tidak Tepat

Mempunyai posisi tubuh yang kurang tepat ketika melaksanakan gerakan olahraga seperti squat, ataupun cara berlari yang belum optimal bisa menyebabkan tekanan tak proporsional terhadap otot serta persendian. Menurut Dr. Yohannes, “Posisi yang tidak benar menjadi faktor pemicu primer untuk mengalami cidera dalam area gym maupun jalanan lari.”

Kurangnya Pemanasan dan Pendinginan

Walaupun sering dilupakan, pemanasannya bermanfaat bagi persendian dan otot sebelum beraktivitas, sementara pendinginannya krusial untuk memulihkan keadaan fisik serta menghindari rasa sakit setelah olahraga.

Peregangan Yang Tidak Benar Atau Tergesa-gesa

Melenturkan otot dapat memperbaiki kelenturan tubuh, tetapi perlu dikerjakan secara tepat. Dokter Yohannes menyarankan untuk melakukan gerak lentur aktif sebelum olahraga serta posisi tahan pasca latihan fisik.

Menggunakan Beban Melebihi Kapasitas

Peningkatan kekuatan dan bobot dengan terlalu cepat dalam olahraga angkat besi dapat mengakibatkan cedera pada otot, tendon, serta ligamentum.

Pencegahan adalah Kunci

Menurut dr. Yohannes, mencegah kondisi tersebut jauh lebih baik daripada merawatnya. Dia merekomendasikan bahwa atlet-atlit harus melaksanakan hal-hal berikut:

Pemeliharaan pemanas dan pendingin secara berkala

Mengamati teknik berolahraga dengan tepat

Menghindari latihan berlebihan

Mempertahankan jadwal peregangan yang sesuai

“Kita harus merawat tubuh karena merupakan suatu kekayaan. Melalui pengetahuan yang memadai serta tindakan pencegahan yang sesuai, kita dapat mencegah cidera dan terus beraktifitas dengan maksimal,” jelasnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *