Perbedaan Nikah Siri dan Kawin Kontrak

Puncak Bogor! Mendengar tempat tersebut selain tempatnya yang sejuk dan indah, hal lain dari tempat ini adalah menjadi salah satu tempat wisatanya orang-orang timur tengah berwisata.

Akan tetapi bukan keindahan alam saja yang mereka cari, namun hal yang membuat mereka tertarik untuk datang ke puncak Bogor sebenarnya adalah untuk melakukan suatu jenis pernikahan yang sebenarnya dilarang di negara ini yaitu kawin kontrak.

Lalu bagaimana dengan nikah siri? Apakah nikah siri dan kawin kontrak itu berada?

Oleh sebab itu kita akan membahas sedikit tentang perbedaan antara kawin kontrak dan nikah siri.

Jika nikah siri memang masih di benarkan oleh agama bedanya dengan nikah resmi hanya tidak terdaftar di KAU dan biasa dinikahkan oleh Ustadz, tokoh ulama atau di tempat jasa nikah siri.

Apa itu nikah siri dan kawin kontrak, simak pengertian kedua jenis pernikahan di bawah ini:

Nikah Siri

Di kutip dari buku Nikah Siri Apa Untungnya? oleh Happy Susanto (2007: 22), kata siri dalam istilah nikah siri berasal dari bahasa Arab, yaitu “sirrun” yang artinya “rahasia”.

Bisa dikatakan adalah sebuah pernikahan yang dilakukan secara rahasia, bukan berarti tidak sah yah… selama masih memenuhi rukun nikah dan syarat nikah, pernikahan siri dianggap sah menurut agama.

Terus bagaimana menurut aturan negara kita Indonesia?

Di Indonesia, hukum pernikahan diatur dalam Undang-Undang Perkawinan No. 1 Tahun 1974 Pasal 2 sebagai berikut.

Perkawinan adalah sah apabila dilakukan mennurut hukum masing-masing agamanya dan kepercayaannya itu.

Tiap-tiap perkawinan dicatat menurut perundang-undangan yang berlaku.

Dilihat dari aturan di atas, meski sah menurut agama tapi tidak untuk negara, aturan negara menganjurkan untuk nikah di KUA dalam artian mendaftar pernikahan tersebut ke kantor urusan agama dalam rangka untuk mempermudah pengurus berkas kekeluargaan.

Kawin Kontrak

Kawin kontrak adalah perkawinan di atas perjanjian dimana seorang laki-laki menikahi seorang wanita dengan memberikan sejumlah harta tertentu dan dalam waktu tertentu, dan perkawinan akan berakhir dengan habisnya waktu yang ditentukan tanpa adanya talak serta tidak adanya kewajiban untuk memberi nafkah, tempat tinggal dan hak waris selanjutnya.

Berapa ulama mengatakan bahwa kawin kontrak tidak dibenarkan baik secara hukum maupun agama, lebih cenderung ke prostitusi yang mengatasnamakan agama sebagai kedok saja.

Dari pengertian di atas kamu bisa membedakan apa perbedaan nikah siri dan kawin kontrak, semoga bermanfaat.