– Ketua Umum Gerakan Rakyat Indonesia Bersatu (GRIB) Jaya, Rosario de Marshall —yang akrab dipanggil Hercules— meminta maaf kepada mantan Gubernur Jakarta Sutiyoso. Dia mengakui kesalahan dalam ucapan dan berhubungan dengan pernyataannya tentang ‘napas beraroma tanah’.
“Saya minta maaf kepada Pak Sutiyoso. Saya minta sebesar-besarnya kepada Pak Sutiyoso dan kepada anak cucu dan keluarganya,” kata Hercules dalam tayangan video yang beredar di media sosial, dikutip Jumat (2/5).
Menurut dia, Sutiyoso adalah seorang perwira tinggi militer pensiunan Angkatan Darat Indonesia dan alumni Kopassus. Dia menyatakan dengan tegas bahwa ia memiliki rasa hormat yang besar terhadap Sutiyoso, seseorang yang telah memimpin Badan Intelijen Nasional (BIN) antara tahun 2015 hingga 2016 tersebut.
“Sebab Pak Sutiyoso dari Kopassus berbaret merah. Saya sungguh menghormati dan sangat terpesona olehnya,” ungkap Hercules.
Oleh karena itu, Hercules mengungkapkan permohonan maafnya terkait pernyataannya yang menyangkut Sutiyoso. “Untuk kesalahan dalam ucapan saya tersebut, saya dengan sungguh-sungguh meminta pengampunan, bahkan hingga keturunannya pun saya mohon ampun,” tegas Hercules.
Akan tetapi, dia mengkritik sikap mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo. Hercules merenung tentang kesalahannya terhadap Gatot hingga diterjang oleh pernyataan yang penuh kemarahan.
“Saya tidak memiliki masalah dengan Bapak Gatot, lho. Bahkan Bapak Gatot sampai membicarakan tentang perilaku premanisme, apakah itu dianggap sebagai hal yang buruk atau apa? Apa kesalahan saya, Bapak Gatot?” jelas Hercules.
Hercules mengungkapkan bahwa dia sudah melakukan perubahan dalam hidupnya. Dia bahkan menceritakan kalau rumahnya sepanjang 17 tahun terus-menerus membantu anak-anak yang ditinggalkan orangtuanya. Selain itu, Hercules juga menambahkan bahwa dia telah mendampingi 30 hingga 40 orang untuk menjalankan ibadah Umrah.
“Saat ini aku sedang berusaha untuk memperbaiki diriku sendiri dan menjadi pribadi yang lebih baik. Oleh karena itu, selama 17 tahun terakhir, tempat ku tak pernah meninggalkan anak-anak yatim piatu. Aku sering mengunjungi tanah suci, bahkan membawa mereka yang bukan keluargaku untuk menunaikan ibadah umrah. Dari 40 orang tersebut, 30 di antaranya telah kumandulkan umrah serta memberikan uang hasil-hasil halal; tidak tersentuh oleh dana haram,” jelas Hercules.
Hercules berkeinginan agar Gatot dapat menyetarakan pernyataannya. Begitu pula dengan kemampuan untuk menyempurnakan klaim yang tidak tepat. “Memaafkan satu sama lain adalah apa yang kami inginkan,” katanya.
Awal ceritanya terjadi ketika Hercules menampar mantan prajurit yang mencoba membatalkan keberadaan Wakil Presiden Gibran. Hercules berpendapat bahwa Gibran adalah wakil presiden yang telah dipilih oleh masyarakat. Ia menjadi pendamping bagi Presiden Prabowo dalam pemilihan presiden tersebut.
“Karena dia kalah dalam Pilpres 2024,” jelas Hercules.
Hercules kemudian dengan spesifik mengatakan nama Sutiyosi. Dia berharap Sutiyosi tak perlu membahas soal ormas tersebut. Hercules mencatat bahwa mulut Sutiyosi telah berbau tanah.
“Mulutnya telah busuk seperti tanah ketika berdoa sambil memohon kepada Allah untuk dipanggilNya,” katanya.
Pernyataan tersebut direspons oleh mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo yang mengekspresikan ketidaksenangan atas Hercules. Menurut Gatot, Hercules telah menjadi semakin tidak mendidik dengan cara merendahkan Sutiyoso serta para pensiunan anggota TNI.
Leave a Reply