Menjelajahi Potensi UNTR: Sukses di Era Expansi Bisnis Emas dan Perkakasan Berat

PT United Tractors Tbk (UNTR) yakin bakal melaporkan performa yang baik untuk tahun buku 2025 yang saat ini tengah berlangsung. Kepercayaan mereka bertambah dengan perluasan usaha dari produsen alat berat yang merupakan bagian dari Grup Astra ini, yang semakin menguatkan lini bisnisnya di bidang selain pertambangan batu bara.

CorporateSecretary PT United Tractors, Sara K. Loebis, mengatakan bahwa penjualan mesin konstruksi diperkirakan akan naik secara bertahap. Peningkatan tersebut sesuai dengan program perluasan kemampuan produksi batubara yang saat ini menjadi prioritas UNTR.

Sara yakin bahwa tak cuma alat berat, tetapi juga penjualan emas dan batahan akan naik pula. ” Kami merencanakan pertambahan penjualan dengan langkah-langkah kecil dari kemampuan kami saat ini, mungkin tidak begitu banyak dibandingkan skala besar sekarang,” ujar Sara pada konferensi pers di Catur Dharma Hall seperti dilansir Senin (28/4).

  • Danantara Sediakan 3 Rencana, Mendorong Dana Pensiun Lebih Aktif di Pasar Modal
  • Bocorannya 3 Calon Direktur Utama BSI (BRIS) Terungkap Sebelum RUPS, Berikut Profilnya
  • Rencana Diversifikasi Usaha United Tractors (UNTR), Sediakan Anggaran Sebesar Rp 16,8 T

Sara menyatakan bahwa sasaran produksi batu bara milik UNTR untuk tahun ini bertambah menjadi 13,7 juta ton. Angka tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan angka sebelumnya yaitu 13 juta ton pada tahun lalu. Peningkatan ini tidak dipengaruhi oleh pergantian royalti tetapi berdasarkan strategi ekspansi kapasitas yang direncanakan perusahaan.

UNTR menyatakan bakal merambah bidang usaha baru ke dalam sektor mineral seperti nikel, perak, emas, tembaga, sampai bauksit. Menurut Direktur UNTR, Iwan Hadiantoro, perseroan telah memulai proses pengekstrakan sumber daya alam tersebut dan direncanakan akan diproses menggunakan teknik smelter dengan sistem Rotary Kiln Electric Furnace alias RKEF.

Teknik ini diterapkan untuk mengekstrak bijih nikel dengan menghasilkan panas intensif agar terbentuk stainless steel.

“Jadi kita meningkatkan
raw material
Tentunya akan memiliki nilai yang lebih bermanfaat jika nantinya diproses oleh smelter kami,” jelas Iwan.

Investasi untuk proyek RKEF ini diperkirakan akan menghabiskan dana sebesar US$ 160 juta atau kira-kira senilai dengan Rp 2,6 triliun dan sudah berada dalam fase pembangunan semenjak tahun lalu. Penyelesaian dari proyek itu direncanakan bakal tercapai diantara akhir tahun 2026 sampai 2027.

Target Keuangan dan Investasi

Walaupun sedang menjalankan proses pengambilalihan, UNTR masih bersikap hati-hati dalam membagi sumberdaya finansialnya. Sara menegaskan bahwa pada saat ini belum adarencana untuk melaksanakan investasi tambahan di luar dari proyek-proyek yang telah berlangsung.

Belanja modal tahun ini difokuskan untuk penyempurnaan dan perbaikan infrastruktur bisnis yang ada. Sara menjelaskan perseroan mengalokasikan  anggaran Rp 900 juta hingga Rp 1 miliar.

Bagi tujuan finansial, Sara menyebutkan bahwa perusahaan masih belum dapat merilis sasaran tersebut.
accrued revenue
Atau pendapatan yang sudah tercatat di perusahaan tapi belum dikonversi menjadi uang tunai secara khusus. Meski demikian, dia masih yakin bahwa kondisi keuangan UNTR akan tetap berkembang sebab penjualan mesin konstruksi, logam mulia, serta batubara diprediksikan naik bila dibandingkan dengan periode sebelumnya.

Sebelumnya, pada tahun buku 2024 UNTR meraih laba yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk Rp 19,5 triliun sepanjang 2024. Laba UNTR mencatatkan penurunan 5,24% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya Rp 20,6 triliun.

Dengan meningkatnya pendapatan, laba bersih dari perusahaan anak Astra International atau ASII tumbuh sebesar 4,54% mencapaiRp134,4 triliun selama tahun 2024. Sementara itu, pendapatan United Tractors berada di angka Rp128,5 triliun untuk periode tersebut di tahun 2023.

Berdasarkan laporan keuangan United Tractors, dengan detail pendapatan bersih UNTR di grup penjualan barang terkait dari segmen pertambangan batu bara mencapai Rp 9,2 triliun sampai akhir tahun 2024. Angka ini menunjukkan penurunan jika dibandingkan dengan angka untuk periode serupa di tahun sebelumnya yaitu Rp 13,9 triliun.

PT United Tractors mencatatkan pendapatan senilai Rp 201,8 miliar dari segmen alat berat konstruksi, naik dari angka sebelumnya yang adalah Rp 189,9 miliar, serta mendapatkan tambahan pendapatan sebesar Rp 3,1 miliar dari sumber lain. Total seluruh pendapatan penjualan kepada perusahaan terkait pada tahun 2023 ini telah mengumpulkan nilai sekitar Rp 9,4 triliun.

Dari segi penjualan ke grup entitas lainnya, United Tractors mencatat angka untuk mesin konstruksi senilai Rp 32,4 triliun dibandingkan dengan periode sebelumnya yang tercatat sebesar Rp 31,6 triliun. Sedangkan pendapatan berasal dari layanan dukungan kepada pihak ketiga adalah Rp 16,7 triliun.

Gerak Fluktuatif Saham UNTR

Berdasarkan informasi dari Bursa Efek Indonesia, saham UNTR mengalami perubahan harga yang tidak menentu sepanjang tahun.
year-on-year
(yoy) dan tercatat turun sebesar 7,14% hingga mencapai posisi 23.100 di akhir perdagangan Jumat (25/4). Di samping itu, menurut perhitungan yoy sampai dengan tanggal 29 April 2024, harga saham UNTR ditempatkan pada angka 24.875.

Informasi tersebut menyatakan bahwa harga saat ini relatif rendah bila dibandingkan dengan fluktuasi saham dalam satu tahun terakhir. Walau demikian, minggu kemarin terjadi kenaikan positif untuk saham UNTR sebesar 3,24%, mencapai posisi Rp22.900 di akhir sesi trading jumat lalu.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *