Program 100 Hari Kerja Bupati Badung: Target Bedah Rumah Dimulai Maret atau April

Program 100 Hari Kerja Bupati Badung: Target Bedah Rumah Dimulai Maret atau April



Berikut adalah program 100 hari kerja dari Bupati dan Wakil Bupati Badung, Bali, yaitu I Wayan Adi Arnawa serta Bagus Alit Sucipta.

Bupati dan Wakil Bupati Badung, I Wayan Adi Arnawa serta Bagus Alit Sucipta secara langsung mengimplementasikan visi, misinya, dan berbagai program kerja mereka.

Sesuai dengan informasi yang diberikan, I Wayan Adi Arnawa serta Bagus Alit Sucipta diangkat menjadi pejabat oleh Presiden Prabowo pada tanggal 20 Februari 2025 kemarin.

Pemkab Badung berencana untuk mengoptimalkan proposal renovasi rumah yang diajukan oleh desa-desa dan kelurahan-kelurahan setempat.

Melihat bahwa terdapat berbagai proposal renovasi rumah yang belum direalisasikan akibat kehadiran peraturan baru tersebut.

Pemerintah lokal juga perlu mengikuti arahan dari pemerintah nasional.

Sesungguhnya kami menyesuaikan diri dengan Kementerian terbaru tersebut, sebelum Presiden saat ini yaitu Bapak Joko Widodo atau biasa disebut Pak Jokowi, belum adanya Kementerian Perumahan Rakyat.

“Di masa lalu pada tahun 2023, kami belum menggunakan istilah Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR), tetapi sekarang kami wajib menggunakannya,” ungkap Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (Perkim) Kabupaten Badung Anak Agung Ngurah Bayu Kumara Putra pada hari Minggu, 27 April 2025.

Menghadapi situasi tersebut, tim mereka kini tengah melaksanakan penyusunan ulang Peraturan Bupati untuk memastikan bahwa semua aturan merujuk kepada MBR.

Rancangan Peraturan Bupati tersebut telah dibuat dan kini dalam proses pengolahan.

“Sudut pandang telah lengkap, kemungkinan besar sudah kami serahkan kepada Bagian Hukum yang berkaitan dengannya. Kami berharap segalanya akan berlangsung lancar,” ungkapnya sambil menyebut bahwa agenda diskusinya akan disesuaikan dengan kalender diBagian Hukum.

Bayu Kumara menambahkan bahwa aturan baru yang dikeluarkan oleh kementerian tersebut kemudian diadaptasi pada level lokal melalui penyusunan Peraturan Bupati.

Mereka menginginkan agar rencana tersebut cepat diselesaikan.

“Diharapkannya bahwa mulai bulan Mei atau Juni, program perbaikan rumah sudah bisa diluncurkan. Rencana tersebut telah disusun untuk tahun ini,” jelas Bayu Kumara.

Tahun ini disebut-sebut akan mengeksekusi ratusan proyek renovasi rumah yang diajukan oleh desa dan kelurahan.

“Banyak permintaan yang masuk, tetapi kami menyelesaikannya dengan perlahan-lahan. Selain itu, kami akan mengusulkan hal tersebut melalui program CSR atau TJSP. Untuk sementara ini, penganggaran dari APBD dilakukan secara bertahap,” jelasnya.


Kepala Daerah Mengkritik Penataan Rumah Sebelumnya yang Tidak Tentu Target

Program renovasi rumah bagi warga miskin di Kabupaten Badung, Bali, mendapat perhatian khusus dari Bupati Badung, Wayan Adi Arnawa.

Karena, temuan dari penyelidikan di lapangan menunjukkan bahwa targetnya tidak akurat.

Karena ada orang yang menerima bantuan tetapi sebenarnya tidak pantas atau tak memenuhi syarat.

Masalah tersebut dikemukakan oleh Bupati Adi Arnawa ketika mengadakan pertemuan dengan para kepala OPD beberapa waktu yang lalu.

Bahkan masalah itu pun juga sempat diunggah oleh Adi Arnawa di laman media sosialnya (Medsos).

“Banyak penerima bantuan renovasi rumah yang kurang sesuai (bedah rumah-red), dan saya setuju dengan hal itu. Saya pernah mengunjungi lokasi secara langsung dan menemukan bahwa beberapa orang yang seharusnya mendapatkan bantuan justru tidak menerimanya, sedangkan beberapa lainnya yang seharusnya tidak mendapatkannya justrin memperolehnya,” katanya.

Bupati berasal dari Pecatu, Kuta Selatan, mengkritik bahwa gedung Command Center seharusnya menjadi pusat data ternyata malah kurang memiliki informasi yang tepat.

Meski demikian, berdasarkan data ada sebagian besar penduduk yang belum menerima bantuan renovasi rumah.

Menurut dia, disebutkan bahwa mereka memiliki command center sebagai titik fokus datanya, tetapi ternyata tidak ada data tersebut. Dia bertanya tentang penerima manfaat dari program hibahan ini; siapakah nama-nama individunya dan pada tahun apa seseorang menerima bantuan untuk perbaikan rumah. “Apakah memang benar orang-orang itu layak mendapatkan hal tersebut,” imbuhnya.

Oleh karena itu, mereka mengharapkan seluruh Dinas Pemerintahan Daerah untuk memverifikasi semua informasi yang terdapat dalam Sistem Informasi Gumi Keris. Apalagi, hal ini berkaitan dengan kesejahteraan warga di Kabupaten Badung.

” Ini merupakan suatu pembelajaran, sehingga kami berpendapat bahwa tindakan tersebut sebaiknya dilakukan di luar ruangan dan bukan di atas meja. Jika memungkinkan, tiap tahun dalam anggaran bisa ditetapkan target seperti penataan hingga 109 rumah yang akan direnovasi,” ungkapnya.

Oleh karena itu, mereka mendorong semua kepala dinas agar menggunakan data sebagai fondasi utama dalam merancang dan melaksanakan berbagai program.

Dengan melaksanakan pekerjaan berdasarkan data yang sahih dan tepat sasaran, bisa dipastikan bahwa seluruh uang yang dikucurkan oleh Pemerintah Kabupaten Badung akan mencapai warga yang sungguh-sungguh memerlukannya.

Perlu diingat, Bupati Wayan Adi Arnawa telah berulangkali mengunjungi lokasi untuk menanggapi keluhan warga Badung yang tinggal dalam hunian tak layak tersebut.

Informasi tersebut dimulai dari postingan di media sosial, dan setelah dilakukan pengecekan di lokasi ternyata benar terdapat warga yang masih mendiami tempat tinggal kurang layak.

Bukan hanya itu, tahun ini pemugaran rumah malahan ditangani langsung oleh desa.

Satu di antaranya adalah Desa Mengwitani yang berencana untuk meratakan empat rumah milik penduduknya.

Perbekel Mengwitani dari Kecamatan Mengwi, I Nyoman Suardana menyatakan niatnya untuk merenovasi atau memperbaiki rumah-rumah penduduk yang saat ini kurang sesuai untuk ditinggali.

Proyek itu sudah tercatat di Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBN) desa untuk tahun 2025 dan sedang menanti waktu yang tepat untuk dimulai.

“Tahun 2025 nanti, empat rumah milik penduduk akan direnovasi di area Mengwitani. Empat rumah tersebut terletak di Banjar Panca Warga, Banjar Panca Yasa, Banjar Wira Darma, serta dari Banjar Culag Calig,” ungkap Perbekel Suardana sebelumnya.

(TribunNewsmaker/
TribunBali
)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *