Mengapa Garuda Indonesia Menangguhkan Operasi 15 Pesawatnya? Temukan Jawabannya!

Mengapa Garuda Indonesia Menangguhkan Operasi 15 Pesawatnya? Temukan Jawabannya!


.CO.ID – JAKARTA

. PT Garuda Indonesia Tbk (
GIAA
Saat ini sedang mengalami kesulitan besar untuk meningkatkan efisiensi produksinya, sejalan dengan krisis global terkait kelangsungan suplai komponen pesawat yang turut mempengaruhi industri penerbangan lokal.

Direktur Teknis Garuda Indonesia, Rahmat Hanafi, menyatakan bahwa ada sekitar 15 pesawat dalam flottil mereka, termasuk satu milik Garuda Indonesia dan 14 lainnya dari anak perusahaannya, Citilink, yang sedang menantikan penjadwalan ulang untuk servis berkala mereka sebagai upaya percepatan.
heavy maintenance
.

Langkah ini melibatkan pergantian komponen vital yang telah dirancang untuk diselesaikan dalam tahapan sepanjang tahun 2025.

“Proses
heavy maintenance
Ini amat vital bagi pemeliharaan Standar Keselamatan dan Kelayakan Terbang Armada tetap terkontrol,” kata Rahmat dalam pernyataan resmi yang kami terima, Selasa (5/5).

Keadaan tersebut memperkokoh informasi dari Bloomberg yang menunjukkan bahwa Garuda Indonesia telah sementara menghentikan operasional beberapa armadanya akibat kendala dalam membayar biaya pemeliharaannya. Beberapa penyedia juga dilaporkan mulai mendesak pembayaran dimuka untuk komponen pengganti serta layanan teknis berdasarkan keprihatinan mereka terhadap situasi finansial perusahaan penerbangan tersebut.

Rahmat menyebutkan bahwa penundaan dalam penyediaan komponen pengganti merupakan kendala besar yang bukan saja dihadapi oleh Garuda, melainkan juga dirasakan secara umum oleh mayoritas pemain di sektor penerbangan dunia. Kondisi tersebut memiliki dampak signifikan terhadap durasi waktu maintenance serta masa tunggu untuk melayani rute operasionalnya kembali.

Meskipun begitu, Garuda Indonesia masih percaya diri dalam menghadapi kesulitan tersebut. Mulai diakhir tahun 2024, perusahaan sudah memperluas rangkaian pesawatnya dengan tambahan empat unit pesawat jenis narrow body Boeing 737-800NG sejalan dengan langkah-langkah untuk bangkit kembali setelah masa pandemic. Pesawat pertama dan kedua (PK-GUF serta PK-GUG) sudah datang, sedangkan yang ketiga dan keempat (PK-GUH dan PK-GUI) akan dimanfaatkan secara resmi pada semester II tahun 2025.

“Penyesuaian armada akan tetap dijalankan sesuai dengan perkembangan kebutuhan pasar, khususnya bersamaan dengan kemajuan sektor pariwisata dalam negeri,” jelas Rahmat.

PT Garuda Indonesia memperkuat janjinya untuk tetap berkembang menjadi perusahaan penerbangan yang lincah dan bersaing secara global, sambil menyediakan jasa transportasi udara yang selamat, handal, serta ramah lingkungan untuk publik.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *