Kisah Inspiratif Rina Santi: Memimpin Perubahan Lewat Komunitas Women in Energy

Kisah Inspiratif Rina Santi: Memimpin Perubahan Lewat Komunitas Women in Energy

, JAKARTA – Rina Santi Sijabat pantas disebut sebagai Kartini modern yang berhasil mengemban berbagai peran dalam lingkungan industri energi yang sering kali dipimpin oleh laki-laki.

Rina tidak hanya berperan aktif sebagai Inspektur Migas dalam lingkup Kementerian ESDM, tetapi dia juga mengemban tugasnya sebagai istri yang mengurus rumah dan menjadi pendorong perkembangan masyarakat.
perempuan
di bidang energi lewat Women in Energy Indonesia.

Rina juga menyuarakan kepentingan integrasi Gender dalam proses beralih energi.

“Saya tak cuma berperan sebagai inspektur, tapi juga menjadi ibu bagi dua gadis kecil. Saya sangat memahami betul bagaimana kesulitan dalam menjaga keseimbangan antara tugas profesi dengan pekerjaan rumah tangga. Namun, saya yakin bahwa wanita memiliki hak dan wajib mendapatkan tempat untuk ambil bagian dalam pengambilan kebijakan strategis pada bidang energi,” ungkap Rina seperti dilansir Jumat (2/5).

Rina menggarisbawahi kebutuhan untuk meningkatkan keterlibatan wanita dalam bidang energi, dimana berdasarkan statistik global tingkat partisipasinya baru mencapai 20%.

Saat memperingati
Hari Kartini
Pada tahun 2025 yang lalu, Rina menyatakan bahwa di Indonesia, jumlah wanita yang berpartisipasi masih berkisar antara 18 persen.

Rina mengatakan bahwa sektor energi terbarukan merupakan kesempatan besar karena partisipasi wanita relatif lebih tinggi, mencapai sekitar 32%. Meski demikian, menurutnya hal tersebut masih belum memadai.

“Masih ada banyak stereotype yang kita hadapi. Anak laki-laki dan perempuan diajarkan untuk bergerak dalam arah yang berbeda sejak usia muda. Perempuan sering dianjurkan untuk menjauh dari bidang STEM. Kemudian, setelah menjadi orang dewasa dan memasuki dunia pekerjaan, struktur organisasi yang kurang mendukung bagi karyawan dengan tanggungan keluarga bisa menyebabkannya mundur. Ini adalah masalah sistematik yang perlu diselesaikan secara bertahap,” jelas Rina.

Melalui komunitas Women in Energy Indonesia yang ia dirikan, Rina berupaya mengatasi kesulitan itu.

Kelompok ini diciptakan menjadi tempat untuk belajar, bertukar ide, serta menyambungkan wanita-wanita dari beragam latar belakang di industri energi, termasuk teknisi, ahli analisis, peneliti, sampai pemegang keputusan.

“Kami berharap wanita menyadari bahwa mereka tak sendirian. Terdapat ruang bagi mereka untuk bertumbuh, terus menuntut ilmu, serta saling mendukung,” imbuhnya.

Tokoh Rina mengingatkan kita tentang perubahan di sektor tersebut.
energi
Indonesia menuju ke arah sistem yang lebih bersih dan bertahan lama harus mencakup perubahan sosial yang melibatkan semua pihak.

Rina menggambarkan bahwa kepemimpinan tak selalu berasal dari puncak hierarki, melainkan dapat berkembang dalam rutinitas sehari-hari, seperti di dapur keluarga atau dalam komunitas lokal, dengan cara yang sederhana dan saling kerja sama.

“Perubahan energi tak sekadar masalah teknologi. Ini tentang siapa yang kitaikutsertakan serta cara kerjanya dengan adil dan seimbang. Wanita harus berada di tengah-tengahnya,” tandasnya.

Semangat multirole yang ditampilkan oleh Rina hari ini mencerminkan sosok Kartini modern – wanita yang berdedikasi pada bidang publik, merawat keluarga, serta menjadi penggerak kemajuan dalam masyarakat.

.(mcr/jpnn)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *