Prabowo Tak Izinkan Wartawan Liput Pidatonya di Danantara, Cuma Gegara Tegur Direksi BUMN?

Prabowo Tak Izinkan Wartawan Liput Pidatonya di Danantara, Cuma Gegara Tegur Direksi BUMN?


PIKIRAN RAKYAT –

Presiden Prabowo Subianto mengambil kebijakan tak terduga saat menjadi pembicara utama dalam acara Town Hall Meeting Danantara yang diselenggarakan di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta Pusat, pada hari Senin tanggal 28 April tahun 2025.

Semua jurnalis yang tadinya diundang lewat Tim Biro Pers Media dan Informasi (BPMI) Sekretariat Presiden tiba-tiba diminta pergi dari ruangan sebelum Prabowo memberikan pidatonya.

“Dalam berbagai alasan, para wartawan yang hadir dimohon untuk keluar dari ruangan,” kata penyelenggara kepada jurnalis-jurnalis tersebut.

Permintaan itu mengundang pertanyaan dari para jurnalis, terutama setelah mereka menerima undangan resmi sebelumnya. Selain dimintakan untuk pergi, pihak penyelenggara juga menyatakan bahwa wartawan tidak boleh meninggalkan ruangan yang menjadi tempat pengumpulan mereka, apalagi kembali masuk ke dalam aula utama JCC saat acara masih berjalan.

Rasional Di Balik Kesimpulan Rahasia

Presiden Prabowo pada akhirnya memberikan penjelasan setelah pertemuan tentang alasannya menutup pidatonya secara tertutup. Dia menyatakan bahwa hal tersebut bertujuan untuk mempertahankan lingkungan kerja yang profesional serta menghargai ketua-ketua BUMN yang turut hadir.

“Karena saya sering mengkritik para direktur itu, tentunya tidak nyaman jika ditegur di hadapan kalian semua,” jelas Prabowo untuk wartawan.

Menurutnya, beberapa arahan hingga teguran yang ia sampaikan bersifat internal dan bertujuan memperbaiki kinerja perusahaan-perusahaan milik negara. Prabowo Subianto menginginkan suasana tertutup agar para pimpinan BUMN dapat menerima arahan dengan lebih nyaman tanpa tekanan pemberitaan.

Kronologi Acara

Acara tersebut berlangsung sekitar pukul 15.30 WIB ketika Presiden Prabowo datang ke Aula Cendrawasih JCC memakai seragam jas warna abu-abu dengan kemeja putih. Ia disertai oleh Kepala Badan Danantara Rosan Roeslani, Wakil COO Dony Oskaria, serta CIO Pandu Sjahrir.

Acara pembukaan dimulai dengan sambutan dari Kepala Danantara, Rosan Roeslani. Pada kesempatan tersebut, Rosan menyatakan bahwa sejak diluncurkannya secara resmi tanggal 21 Maret 2025, total 844 Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sudah terdaftar dan menjadi bagian dari Danantara.

“Danantara muncul sebagai bentuk konkret dari dukungan pemerintah dalam mendukung perkembangan dan pemeliharaan investasi domestik,” ungkap Rosan.

Setelah peresmian acara, penyelenggara memutarkan klip yang menggambarkan pencapaian selama 180 hari pertama kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto bersama Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.

Sebelum Presiden Prabowo bersiap memberikan pidato, Chief Investment Officer DanAntara, Pandu Sjahrir, mengharuskan semua jurnalis meninggalkan ruangan agar penyampaiannya dapat dilakukan tanpa pengawasan publik.

Danantara bersama Sinergi Investasi Nasional

Kegiatan Town Hall Meeting Danantara merupakan elemen krusial dalam mendukung kerjasama sinergis antara Badan Pengelola Investasi Daya Ananta Nusantara (Danantara) bersama BUMN serta jaringan perusahaan di bawah naungan mereka. Prabowo bertujuan untuk mengokohkan sistem ekonomi investasi lokal lewat penataan dan penguatan manajemen aset-aset milik BUMN secara lebih terpadu.

Ajang ini pun bertindak sebagai lambang penggabungan skala besar yang ditargetkan untuk mendorong percepatan pertumbuhan investasi dalam negeri, sambil menghasilkan manajemen korporat pada Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang lebih terbuka dan efektif. ***

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *